Awalnya saya berniat untuk menyusuri keindahan alam Belitung selama beberapa minggu. Tapi karena beberapa pertimbangan salah satu dintaranya adalah cuaca yang kurang mendukung dan ada beberapa kerjaan dadakan yang harus saya selesaikan, maka akhirnya saya putuskan hanya beberapa hari menikmati keindahan alam di Belitung ini.
Semenjak keberangkatan dari Jakarta hujan deras sudah menemani perjalanan kami. Bahkan setiba di Belitung saya mendapati tas ransel saya basah kuyup. Nampaknya pada saat transit di Jakarta tadi tas saya jadi salah satu korban penanganan bagasi yang kurang profesional dari penerbangan Sri*ijaya, dibiarkan terkena hujan pada saat loading ulang. Saya beruntung semua pakaian dan charger serta beberapa peralatan lain semua saya bungkus ke dalam plastik, sehingga aman tidak terkena air. Tapi yang bikin bete, tas ransel saya bau ikan asin, nampaknya ketika di bagasi pesawat tercampur dengan barang bawaan yang berbau menusuk. Jadilah di Belitung selama beberapa hari saya selalu terbawa mimpi buruk dikejar-kejar ikan asin raksasa #halah.
Selama beberapa hari di Belitung kami tinggal di penginapan Bukit Berahu. Salah satu penginapan yang berada di atas bukit dan di bawahnya terdapat pantai. Dulu perjalanan di tahun 2010 saya juga sempat bermalam di Bukit Berahu, di cottage yang berada di tepi pantainya. Kali ini kami menyewa rumah yang digunakan sebagai tempat beraktivitas dan juga menginap.
Sayang selama beberapa hari di sana, pagi dan sore harinya seringkali diwarnai dengan hujan gerimis dan mendung yang rata keabuan tanpa ada teksture awan. Jadi saya hanya sempat mengambil beberapa jepretan di pagi hari sebelum mentari terbit di tepi pantai dan kemudian bergegas kembali ke atas karena mendung bertambah tebal dan mulai sedikit gerimis.
Beruntung ketika makan malam di tepi pantai kami bisa menikmati malam bertaburan bintang, walau tidak terlalu terang. Polaris dengan 3 sabuknya terlihat jelas di atas kepala. Sebenarnya pengen hunting malam di pantai Tanjung Tinggi, tapi apa daya teman-teman tidak ada yang ketarik hunting malam, dan badan rasanya capek setelah seharian beraktivitas. Jadi saya cuma sempat jepret-jepret di tepi pantai sembari menunggu makan malam siap dihidangkan.
Pagi berikutnya kami menyempatkan mengunjungi pantai Tanjung Tinggi. Deretan batuan granit yang seperti tersusun mampu menghinoptis kami. Pertanyaan yang timbul di kepala kami rata-rata mirip, bagaiamana ceritanya kok bisa banyak batuan granit tersusun di Belitung ? dan seperti biasa masih belum bisa didapatkan jawaban yang memuaskan. Ada yang berseloroh para raksasa yang menyusun hahahahaha..
Dan hari berikutnya kami juga sempat mengunjungi pantai Tanjung Kelayang untuk menikmati pagi hari yang cukup cerah sembari menikmati teh hangat dan sepiring mie goreng. Laut cukup berombak dan cuaca yang tidak bisa diprediksi sehingga niat kami untuk mengunjungi pulau Lengkuas terpaksa dibatalkan, dan kami cukup puas dengan mengunjungi beberapa pantai utara Belitung ini.
Memang selama 5 hari di Belitung kemarin kurang puas untuk hunting landscape. Tapi mungkin nanti kalau cuaca cukup cerah di bulan-bulan mendatang kami akan kembali lagi ke Belitung.