Sebenarnya ini perjalanan lama, September 2013 lalu. Rencana hunting malam berbintang di Ketep yang ternyata kurang begitu beruntung. Berangkat dari Solo sore hari bersama Wuntat dan Danny dan ketemu dengan Sugeng dan Agung di Ketep pass.
Sore dalam perjalanan sempat cerah dan melihat semburat oranye di ufuk barat. Tapi begitu sampai ke Ketep pass kabut perlahan mulai menutupi pandangan.
Sekilas sempat menikmati merapi yang punggungan Gunung Merapi sebelum kemudian kabut putih menutupi semua indera penglihatan.
suasana berkabut yang membuat kita merasa tidak sedang berada di Indonesia #lebay :p
mengabadikan ketep dalam balutan kabut
Setelah kehabisan ide motret sibuk dengan gadget dan update status 😀
Kami cuma bisa menunggu berharap kabut segera menghilang dan kerlip bintang di langit akan bermunculan di langit malam. Untuk mengisi waktu beberapa dari kami sibuk dengan gadget masing-masing. Ada juga yang mencoba mengabadikan suasana Ketep pass yang serasa di negeri di atas awan.
Dan kami pun bernarsis ria sembari berharap cuaca berpihak kepada kami.
Nampaknya memang kami kurang beruntung hingga menjelang pukul sembilan malam kondisi tetap sama. Kami harus kembali pulang karena beberapa dari kami besok pagi masih harus masuk kerja sehingga memang tidak ada rencana bermalam di sini.
Dalam perjalanan pulang, ketika sampai di pasar Selo, kabut tiba-tiba terbuka. Dan bergegas kami keluar dari mobil dengan membawa tripod dan kamera.
Bintang bersinar di langit, punggungan Merapi tampak kokoh dan nyala lampu para pendaki yang hendak menuju ke atas terlihat berkelip di kejauhan
Kabut tebal kembali datang, welcome to selo hill
Merapi hanya sempat menampakan wajahnya beberapa menit, sebelum kembali hilang di telan pekatnya kabut malam. Selamat malam Merapi, suatu saat kami akan kembali mengabadikan keindahan malam mu
#hunting ke sekian kali di ketep yang gagal karena kabut 😀