Indahnya Merbabu di waktu malam

Bulan Maret sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk berburu milky way di gunung karena masih memasuki musim penghujan walau memang curah hujan tidak selebat kalau bulan desember atau januari. Tapi karena hanya pada bulan itu Marsono, yang seorang guru SD punya waktu luang untuk mendaki gunung maka ajakan untuk kemping ceria di gunung Merbabu pun akhirnya saya iyakan. Bertiga, Marsono, Icuk dan saya kemudian menyusun waktu dan mulai mempersiapkan apa saja yang perlu dibawa.

Begitu sampai di basecamp kami sudah disambut dengan hujan gerimis. Rehat sebentar menunggu sedikit reda setelah itu kami mulai menapaki jalur yang belum terlalu menanjak menuju pos satu. Selepas pos satu ini hujan kembali turun. Bahkan hujan cukup deras sehingga membuat kami berjalan dengan menggunakan jas hujan. Selepas tengah hari kami memutuskan beristirahat di pos dua karena perut sudah terasa kosong dan kami mulai kedinginan sehingga perlu diisi dengan energi. Berbekal nasi bungkus lauk ati ampela kami berteduh sembari menghabiskan makan siang ditemani kopi hangat. Setelah selesai makan hujan masih belum juga reda.

indahnya merbabu di waktu malam

Karena pertimbangan waktu maka kami putuskan kembali melangkah di jalan yang semakin licin. Di sepanjang jalan kami masih bertemu dengan rombongan yang baru turun dari atas, mungkin karena hujan sepanjang hari jadi mereka baru bisa turun sore ini. Seringkali kami terpaksa mengantri menunggu rombongan turun dulu sembari menggigil kedinginan diguyur hujan.

Sesampai di pos 3 kami putuskan mendirikan kemah karena tiupan angin dan cuaca yang kurang bersahabat. Kami mendirikan tenda sembari tergesa gesa sehingga tidak sadar setelah tenda jadi ternyata tanah yang kami tempati miring hahahaha.Cuaca masih belum berubah selepas tenda berdiri dan kami selesai makan malam. Karena kecapean kamipun segera tertidur berdempetan di tenda dua orang yang dipaksakan untuk bertiga. Gagal deh hunting milky way nya… pikirku melihat pos 3 saat itu masih tertutup kabut tebal.

indahnya merbabu di waktu malam

sekitar pukul 1 pagi terbangun dan melongok ke luar tenda. Awan masih menutupi langit tapi di depan sana lampu kota terlihat berpendar memanggil untuk diabadikan dari atas pos 3. Segera kukemas peralatan memotret dan keluar tenda ditemani icuk. Marsono memilih melanjutkan tidurnya karena memang kurang terlalu menyukai memotret. Awan di langit bergerak cepat tapi masih sering menutupi milky way yang terkadang terlihat sebentar sebelum kemudian kembali tertutup awan.

indahnya merbabu di waktu malam

Angin dingin cukup kencang saat itu di pos 3 membuat icuk yang sebelumnya memotret di dekat saya memilih kembali masuk ke dalam hangatnya tenda. Bahkan saking kedinginannya kamera ditinggal di luar tenda dengan alasan cuma masuk sebentar menghangatkan tubuh. Tapi akhirnya sampai pagi kamera masih tetap tertancap di tripod di luar tenda hahahaha..

indahnya merbabu di waktu malam

indahnya merbabu di waktu malam

Beruntung tak berapa lama kemudian langit terbuka dan menampakan tebaran bintang. Ya bisa dibilang perjalanan ke gunung Merbabu kali ini, dibela-belain basah kuyup diterjang hujan, kedinginan ditiup angin malam, dan hanya sampai pos 3, tapi beruntung masih bisa mengabadikan keindahan malamnya.

indahnya merbabu di waktu malam

catatan perjalanan ke gunung Merbabu tahun lalu bisa dibaca di sini lho :

Merbabu Kemping Ceria, Maret 2015, sebuah catatan perjalanan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top