Sempat terbersit pikiran ragu ketika melihat permukaan laut yang cukup bergelombang. Belum lagi bayangan kegelapan yang bakalan menyambut kami ketika semakin dalam memasuki dunia bawah laut. Tapi pendaran oranye di ufuk barat dan hasrat untuk menikmati pengalaman diving di malam hari mengalahkan rasa ragu. Dan ketika seluruh badan berada di dalam air, pandangan yang terfokus hanya ke bagian yang menjadi terang ketika tersorot cahaya lampu, dan keheningan yang menenangkan. Tenyata Night dive itu menyenangkan !!!
Salah satu kelengkapan untuk melanjutkan ke jenjang advance open water PADI adalah mengambil beberapa keahlian (specialty). Yang wajib dipelajari adalah navigasi dan deep dive. Sedangkan yang lainnya adalah tambahan. Night dive, wreck dive dan underwater fotografi menjadi keahlian lain yang saya ambil untuk melanjutkan ke advance open water.
5 orang yang berpakaian hitam ketat sudah siap di tepi dermaga ODY dive di pulau Pramuka. “Lampu di bawah nanti jangan dimatikan, cukup ditempelkan di tubuh atau ditutup dengan tangan saja” petuah Ody, instruktur yang menemani kami night dive kali ini.
Masing-masing dari kami membawa lampu senter yang menjadi salah satu peralatan yang mutlak di bawa ketika melakukan night dive. Saya memaksakan membawa kamera poket canon G15 untuk night dive kali ini, dengan pertimbangan mencoba untuk mengabadikan night dive. Walau jujur saya masih belum terlalu mahir menguasai bouyancy ketika berada di dalam air.
Satu persatu dari kami mulai memasuki perairan, nyala lampu yang menjadi penanda lokasi kami pun mulai terlihat bersinar. Setelah melakukan prosedur awal penyelaman, 5 point descent, SORTED (signal – orientate – regulator – time – descent) perlahan kami pun mulai menyelami kegelapan.
Kegelapan di samping kiri, kanan dan belakang mulai terpecahkan dengan nyala lampu yang kami arahkan. Kami menyelam dalam posisi tidak saling berjauhan, sembari saling mengawasi buddy masing-masing.
Begitu berada di kedalaman sekitar 5 meter, arus menjadi tenang. Bunyi tarikan dan hembusan nafas bersamaan dengan gelembung udara menemani perjalanan kami. Darobi yang menjadi guide kami mulai mengarahkan kami untuk mengikutinya.
Tak jauh dari tempat kami memulai penyelaman, terlihat beberapa ikan yang mengambang diam di antara batuan karang. Sepertinya mereka tidur dan tidak terlalu terganggu dengan kehadiran kami di sana.
Semakin jauh kami menyelam, semakin banyak yang kami lihat. Berbeda dengan penyelaman siang tadi yang kami lakukan. Night dive kali ini kami lebih banyak bergerak perlahan, sesekali mengawasi nyala lampu yang menyorot ke sekeliling. Mencoba melihat apa yang ada di balik batuan.
Ikan mirip nemo tapi berwarna coklat tampak bergerak perlahan di dasar, mungkin mencoba mencari tempat yang cukup nyaman untuk beristirahat.
Kepiting bercapit merah muda dengan tubuh tertutup debu terlihat mencoba menghidar mencari lokasi tertutup ketika lampu kami menyorotinya.
Ikan bergaris biru juga tampak diam ketika lampu senter kami menyapu sekelilingnya.
Saya kegirangan ketika di salah satu lubang di batu kami menjumpai penyu yang tampaknya memilih tempat itu sebagai liang untuk tidur. Sayang saya kesulitan mendapatkan fotonya karena debu di dasar yang menutupi bagian depan liang.
Sotong sebesar paha orang dewasa juga sempat terlihat sepertinya sedang beristirahat di balik terumbu karang, dan mencoba menghindar ketika lampu senter saya mencoba menerangi untuk mengambil fotonya.
Sepertinya di malam hari keadaan jadi lebih tenang, mahluk air lebih banyak bergerak perlahan atau malah dalam posisi diam.
Untuk foto underwater di malam hari, karena saya belum terlalu mahir, jadi masih banyak foto yang tidak bagus. Banyak foto yang tidak fokus, foto yang goyang, foto dengan hasil kurang bersih karena banyak kotoran yang terlihat memantul dari lampu.
Tapi untuk pengalaman pertama night dive, ya saya memang dari awal tidak terlalu berharap banyak. Tapi jadi ingin belajar lebih banyak lagi supaya night dive berikutnya bisa lebih banyak foto bagus yang terekam kamera.
Ketika melakukan night dive, pandangan juga bisa lebih terfokus pada bagian-bagian yang terpapar cahaya, tidak menjelajah liar seperti ketika menyelam di siang hari. Mungkin itu juga yang menyebabkan night dive menjadi menyenangkan di pulau Pramuka. Karena terumbu karang yang ada di sana kurang terlalu bagus, sehingga ketika
melakukan penyelaman di siang hari tidak terlalu banyak hal yang menarik untuk diperhatikan. Tapi ketika night dive, kita hanya berfokus pada hal hal kecil yang menarik yang tersorot lampu sehingga rasa penasaran semakin besar.
Ketakutan akan gelap yang sempat saya rasakan sebelum mulai night dive ternyata tidak beralasan dan malah menimbulkan rasa penasaran yang luar biasa. Sepertinya saya malah menyukai menyelam di malam hari.
Tak terasa hampir 45 menit kami melakukan night dive, saatnya kembali ke permukaan dan melanjutkan dengan makan malam dan istirahat untuk aktivitas di esok hari.
keterangan :
semua foto diambil menggunakan kamera poket canon G15 + underwater casing wp-dc48
Pingback: Wreck Dive Kapal Ahok - Landscape Indonesia