Tips Menikmati Keindahan Danau Sentarum
Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu taman nasional tercantik di Indonesia. Beberapa tips dari Landscape Indonesia supaya bisa lebih menikmati keindahan alam Danau Sentarum
Danau Sentarum dikenal sebagai salah satu taman nasional tercantik di Indonesia. Beberapa tips dari Landscape Indonesia supaya bisa lebih menikmati keindahan alam Danau Sentarum
Yang namanya danau pastinya penuh dengan air kan ? Biasanya memang begitu sih, Danau Sentarum juga begitu, normalnya air melimpah
Postingan awal tahun 2019 pastinya mencoba untuk melihat kembali yang sudah terlewati di tahun 2018 kemarin. Ada banyak perjalanan ke
Desember, hampir setiap tahun, kalau tidak salah ingat mulai sejak tahun 2011, saya beruntung berkesempatan kembali mengunjungi Lanjak untuk mendokumentasikan event festival di sana. Terima kasih untuk teman-teman dari Yayasan Riak Bumi yang selalu mengajak saya untuk kembali ke sana.
Perjalanan dari Putussibau menuju Lanjak kali ini kami melewati jalan beraspal yang sudah mulus. Di beberapa tempat bahkan sedang dalam proses penyelesaian pelebaran jalan. Jarak sejauh 123 km yang kami lewati dengan berjalan pelan terasa cepat. Bahkan kami sempat berhenti agak lama karena jalan yang sepi untuk beristirahat dan sekedar berfoto di tengah jalan. Kami tiba di Lanjak sekitar pukul 6 sore dan segera menuju ke motor bandong yang akan menjadi tempat tinggal kami selama mengikuti event Festival Makanan Tradisional dan Kebudayaan 2016 ini.
Siapa yang belum pernah dengar nama pulau Derawan ?
Saya sebenarnya sudah tahu dari lama tapi urung untuk ke sana karena pertimbangan waktu dan biaya. Beruntung bulan kemarin mendapatkan tawaran untuk membantu dokumentasi teman-teman dari Etitu (ITB angkatan 82) yang akan mengadakan perjalanan ke Derawan.
Salah satu kendala yang dihadapi para pejalanan dimana tiada hari tanpa gadget adalah sinyal. Terutama yang setiap saat harus berurusan untuk komunikasi dengan pihak pihak lain. Dan susahnya di beberapa tempat di pulau Kalimantan sering kita menjumpai daerah daerah yang minim sinyal.
Selama kurang lebih satu minggu kemarin berkesempatan untuk membebaskan diri dari rutinitas di depan komputer dan berkelana ke salah satu daerah di Kalimantan Barat. Sebenarnya hampir setiap tahun saya beruntung bisa ikut sebagai salah satu team dari Yayasan Riak Bumi untuk beberapa aktivitas di sana. Untuk tahun ini Yayasan Riak Bumi mengadakan event Festival Makanan Tradisional dan Budaya Daerah Perbatasan.
Minggu lalu berkesempatan untuk mengunjungi kembali Danau Sentarum, walau kabar awalnya sedang surut permukaan air nya tapi pas kami ke sana ternyata hampir setiap hari kalau tidak mendung malah hujan. Selama 5 malam di sana cuma satu malam diberi kesempatan langit malam yang cerah walau hanya sesaat karena setelah itu kabut datang dan kembali permukaan langit menjadi keabuan.
Foto diambil kurang lebih sekitar pukul 4.30 pagi dari bawah Bukit Tekenang. Dengan setingan iso 6400 dan shutter speed 30 detik dan apperture f/2.8.
Beberapa minggu yang lalu saya kebagian jalan ke beberapa lembaga yang bergerak di pendampingan komunitas masyarakat. Mulai di Jawa Tengah, Jogja hingga ke Kalimantan Barat dan terakhir ke Kalimantan Utara. Untuk beberapa medan datar seperti di persawahan dan perkebunan saya lebih memilih menggunakan sandal buaya yang selain empuk di kaki dan juga tidak khawatir basah bila harus melewati sungai maupun genangan air. Kalau dengan sepatu, terutama bila menggunakan sepatu yang tidak tahan air setiap kali menyeberangi sungai harus memilih antara berbasah2an atau dengan berat hati melepas sepatunya dan kemudian nyeker melintas sungai.