Review

Blog, Review Lain

Persiapan hunting pemandangan Gunung Argopuro

Perjalanan ke Argopuro kali ini merupakan perjalanan pertama saya. Dulu sekitar tahun 1998 pernah mencoba ke Argopuro, saat itu rencana sekalian perjalanan dari Baluran, Gunung Raung dan penutupan Gunung Argopuro. Tapi sepulang dari Gunung Raung, kaki saya keselo sehingga perjalanan ke Argopuro dibatalkan.

Dan setelah puluhan tahun berlalu, kali ini kembali ditawari untuk menapaki jalur Argopuro via Baderan dan pulang via Bremi. Langkah awal seperti biasa kalau belum pernah ke sana adalah melakukan riset awal. Dengan bantuan search enggine dan beberapa forum didapatlah beberapa tulisan perjalanan dan foto-foto perjalanan dari beberapa teman yang sudah pernah ke sana. Jalur trek yang akan dilewati juga sudah disimpan untuk berjaga-jaga.

buku memotret milky way
Buku, Review

Buku Memotret Milky Way

Buku Landscape Indonesia yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Buku Memotret Milky Way ini sudah bisa di beli di toko buku di seluruh Indonesia.

Buku Memotret Milky Way ini membahas mengenai beberapa tips dasar untuk merekam milky way sebagai salah satu obyek foto kita. Peralatan apa saja yang dibutuhkan, perencanaan pemotretan, kapan waktu yang tepat untuk memotret bima sakti, dimana kita harus mengarahkan kamera kita untuk mendapatkan foto bima sakti baik dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan peralatan pendukung. Kita juga akan mempelajari setingan kamera yang biasanya digunakan untuk memotret bima sakti yang tepat.

Blog, Review Lain

[on progress] Ebook : Sejenak Melupakan Rutinitas

Siang ini, pada saat membongkar-bongkar koleksi foto lama di harddisk, tidak sengaja menengok kembali foto perjalanan di tahun 2012 lalu. Foto ketika bersama beberapa teman berkemah di salah satu pulau di kepulauan seribu. Berkemah di tepi pantai, bertemankan api unggun dan nyanyian ombak. Ternyata banyak juga foto-foto yang masih belum sempat saya publish, walau sempat artikel yang saya tulis ini dimuat di salah satu majalah traveling.

Blog, Foto, Peralatan, Review

Lensa samyang 14 mm vs canon 16-35 untuk memotret milky way

Mana sih yang lebih bagus untuk memotret milky way, samyang 14 mm F/2.8 yang sudah beberapa tahun ini menemani setiap hunting malam, atau canon 16-35 F/4L yang barusaja bergabung dalam ransel. Beberapa hari lalu, menyempatkan membawa dua lensa tersebut untuk mengabadikan keindahan malam di kaki Merapi. Dan ini ada beberapa perbandingan antara kedua lensa tersebut ketika digunakan untuk memotret milky way

Blog, Foto, Peralatan, Review

Review Lensa Canon 16-35 F/4 L USM IS

Walau baru menggunakan sekitar 2 minggu, tapi saya yakin lensa 16-35 F/4 yang baru dikeluarkan oleh canon tahun lalu ini merupakan salah satu lensa idaman para landscaper dan juga traveler.Lensa idaman untuk landscape buat saya adalah lensa yang mempunyai sudut lebar, tajam, ringan sehingga bisa dibawa untuk perjalanan jauh, mempunyai kemampuan untuk menggunakan filter. Pilihan untuk mengorbankan lensa bukaan lebar dengan berat yang ringan dan tentunya harga yang lebih bersahabat menjadi salah satu kriteria penting juga.

Blog, Foto, Peralatan, Review

Mencari lensa ultra wide untuk canon 6D – 2015

Sebelum keberangkatan ke Kamboja kemarin, lensa canon 24-105 L f/4 saya ngadat. Error 01 kalau ndak salah ingat. Kontak dengan kostumer servis Canon diminta coba untuk membersihkan bagian konektor antara lensa dengan bodi. Tapi untuk kasus lensa 24-105 kali ini kemungkinan bukan masalah konektor lensa nya, karena saya coba bersihkan juga masih problem. Selain itu ketika membaca beberapa masalah yang ternyata banyak terjadi dengan lensa 24-105 L ini adalah masalah pada kabel aperturenya. Kecewa sih sekelas lensa L ternyata tidak sampai dua tahun sudah perlu diservis. Bandingkan dengan canon 10-22 mm yang saya gunakan dari tahun 2009 sampai sekarang masih tidak ada problem. Itupun saya rasa penggunaan yang agak abusive karena beberapa kali harus berbasah ria ketika memotret air terjun. Sampai sekarang masih belum tahu nanti kalau di servis kena biaya berapa.

Blog, Foto, Peralatan, Review

Mencoba Pano (2) – DIY pano head

Perjalanan ke Bromo kemarin memang membawa banyak misi untuk proyek pribadi. Yang utama memang mengabadikan keindahan milky way di atas gunung bromo (DONE !), mencoba pano head buatan sendiri (DONE), mencoba intervalometer (GAGAL) dan tentunya refreshing.

Seperti sudah pernah dibahas di Mencoba Pano (edisi 1), keinginan untuk memotret pemandangan dalam format lebar menggunakan pano head. Setelah sempat browsing dan mencari referensi akhirnya diputuskan untuk mencoba membuat sendiri pano head single row. Prinsip dasar dari memotret panorama adalah sumbu putar harus sesuai dengan sumbu lensa. Kalau cuma diletakan di tripod saja, maka sumbu pada tripod tidak akan sama dengan sumbu pada lensa.

Scroll to Top