Pukul 11 malam, Bromo saat itu cukup cerah, bintang bertaburan di langit. Gunung Bromo juga terlihat bersih tanpa kabut. Bergegas kembali ke kamar, mengambil tas berisi drone dan segera memulai melakukan ritual. Memasang propeler, memasukan baterai, menyalakan joystik dan terakhir menyalakan baterai drone. Tak berselang lama drone sudah dalam posisi kalibrasi posisi dan siap untuk terbang. Tombol auto take off kemudian segera membawa drone dji phantom 3 pro melayang sekitar 1 meter. Cek segala sesuatu sudah normal, drone kemudian saya terbangkan ke atas. Sebelum saya terbangkan jauh mendekat ke gunung Bromo saya coba dulu mengambil beberapa frame dari depan penginapan. Baru sekitar 15 meter vertikal ke atas, lampu merah berkedip di layar hape. Crittical Baterry, low voltage, dan dalam hitungan detik drone langsung turun vertikal. Panik, karena posisi drone berada tidak terlalu jauh dari jurang sehingga akhirnya berlari untuk menangkap drone yang turun. Udah udara bromo malam itu dingin, ketambahan lagi pucat pasi dengan drone yang tiba-tiba ngadat dan mendadak turun. Alamakkk pengalaman perdana terbangin drone di bromo dan berjalan kurang lancar.
Foto merupakan panorama 360, silakan diputar ke kiri kanan atas bawah untuk melihat sekeliling.
Beruntung saya bisa menangkap drone tepat waktu sehingga tidak terjadi kecelakaan yang fatal. Tapi kalau sesaat setelah hover dan saya menggerakan drone sekitar 5 meter ke depan, pasti ceritanya akan beda, karena drone bakalan turun terus ke jurang. Dan seperti di film-film horror bakalan ada adegan drone nyungsep di jurang dan harus ada tim pencarian hahahaha.. saya benar-benar masih beruntung malam itu sehingga tidak terjadi apa-apa dengan drone, hanya wajah saya yang pastinya pucat pasi plus kedinginan hahahaha..

Setelah itu saya segera mengemasi drone dan segera kembali ke kamar. Bertukar cerita tentang pengalaman menerbangkan drone di Bromo barusan dengan teman-teman di grup Solo Drone Fly (SDF) dan beberapa teman yang lebih punya pengalaman dengan drone didapat kesimpulan awal kemungkinan ada problem di baterai sehingga memaksa drone mengambil antisipasi dengan mendarat darurat.
Sembari mencari informasi lain di internet saya mencoba menganalisa kembali permasalahan yang terjadi. Sebelum terbang sudah melakukan prosedur pengecekan standard. Baterai masih ok sekitar 95%. posisi drone juga mendapat 14 satelit. Kalibrasi posisi juga sudah oke. Berarti mungkin karena suhu dingin, perkiraan di ramalan cuaca sekitar 11C membuat baterai bertingkah laku kurang normal. Ada beberapa kemungkinan tapi yang terburuk mungkin baterai mulai ada beberapa cell yang rusak sehingga tidak stabil. Saya sempat cek setelah mendarat voltase 15.97v dan masing-masing cell tidak jauh beda, terpaut 0,01-0,02.

Ya sudah malam itu kabut juga kembali menyelimuti Cemoro Lawang. Sehingga niat untuk menerbangkan drone di malam hari pun saya urungkan. Segera masuk ke dalam selimut untuk melanjutkan tidur.
Pagi harinya di Pananjakan satu saya masih kurang pede untuk menerbangkan drone. Ada menara pemancar di sana, selain itu juga suasana ramai dengan para pengunjung yang ingin menikmati matahari terbit dari sana. Belum lagi saya melakukan perjalanan dengan keluarga yang saat itu sudah pada mengajak untuk melanjutkan perjalanan ke kawah Bromo. Saya cuma sempat melihat rombongan turis dari luar yang menerbangkan dji mavic. Ringkas euy..
Setiba di parkiran jeep di dekat kawah. Cuaca berkabut, jarak pandang cuma sekitar 5 meter. Melihat kondisi seperti ini dan juga karena banyak anak-anak sehingga niat ke bibir kawah Bromo pun kami tunda. Saya mencoba untuk mendokumentasikan keadaan yang berkabut dari udara.

Ritual persiapan drone segera dilakukan. Saat itu saya sempat cek suhu baterai sekitar 15C. Saya pikir aman. Tapi ternyata kejadian semalam berulang, drone hanya bisa terbang sebentar dan keluar peringatan bahwa suhu baterai terlalu rendah, propeler akan menggunakan kecepatan terbatas untuk melindungi dari kerusakan. Dan tak berapa lama kemudian keluar peringatan low voltage warning seperti semalam dan drone berlahan turun kembali. Puff… berarti memang ada yang salah. Karena untuk penerbangan pagi ini saya menggunakan baterai yang berbeda dengan yang tadi malam.
Bisa jadi memang karena suhu yang dingin sehingga baterai cepat drop. Atau bisa juga karena drone dalam posisi masih dingin karena disimpan di dalam tas dan langsung dikeluarkan tanpa dipanaskan.
Akhirya mencoba mencari-cari beberapa solusi dari internet supaya sisa waktu sehari lagi nanti masih bisa mengabadikan dengan drone di bromo dari atas tanpa kawatir drone tiba-tiba bermasalah ketika terbang.
Dari beberapa sumber di forum phantompilots.com memang ternyata ada beberapa permasalahan seperti yang saya alami, baru digunakan terbang sebentar tiba-tiba keluar peringatan baterry critical low voltage dan harus mendarat darurat. Beberapa ada yang kurang beruntung karena waktu keluar peringatan berada di atas air. Ada juga yang tiba tiba jatuh dari ketinggian 100 meter. Puff.. bikin keder aja bacanya.
Dari beberapa informasi yang saya dapat, bisa saya ambil kesimpulan baterai drone sangat peka terhadap suhu dingin. Dan adanya perbedaan suhu yang cukup extrim antara kondisi baterai dan drone ketika disimpan di dalam tas dengan ketika dikeluarkan di udara yang cukup dingin cukup berpengaruh. Baterai kemungkinan belum terlalu beradaptasi dan saya paksakan langsung terbang.

Beberapa solusi dari pembelajaran menerbangkan drone di Bromo dengan cuaca dingin kemarin antara lain:
- Sebelum digunakan untuk terbang, usahakan suhu baterai berada di atas 20C. Temperatur normal baterai ketika terbang menurut informasi yang saya baca sekitar 30-40C .
- Masukan baterai dalam kantong jaket atau penghangat sehingga suhu tetap terjaga, atau kalau bawa mobil bisa ditaruh di mobil yang dinyalakan supaya suhu tidak terlalu dingin.
- Jangan langsung digunakan untuk terbang, panaskan dulu mesin drone beberapa saat, baterai akan naik ke temperatur normal dan siap digunakan.
- Untuk berjaga-jaga coba hover dulu beberapa saat sebelum mulai diterbangkan jauh, pastikan suhu di atas 20C, lebih baik lagi diatas 25C.
- Selalu cek kondisi baterai. Setelah pendaratan darurat kemarin saya mulai memunculkan voltase baterai di display utama. Caranya dari menu Aircarft Battery >> advance settings >> show voltage on main screen.
memunculkan status voltase baterai di display utama status voltase baterai di kanan atas - Saya menggunakan tombol C2 untuk pengaturan melihat kondisi baterai setelah kejadian kemarin. Dari indikator baterai kita bisa lebih cepat melihat apabila ada sesuatu yang kurang beres dengan baterainya.
shortcut C2 untuk display informasi baterai – cek cell baterai selalu dalam kondisi voltase yang seragam
– cek jangan sampai kondisi baterai berada di bawah 3,3V
– kalau melihat baterai menyentuh 3.4V pertimbangkan untuk mendaratkan drone supaya tidak terjadi masalah ketika berada di atas
– baterai drone akan berhenti apabila voltase berada di bawah 3Vcek kondisi baterai drone - Selalu cek kondisi baterai sebelum terbang, pastikan kondisi cell baterai dalam kondisi seragam. Kalau ada votltase yang berbeda jauh jangan digunakan untuk terbang. Lebih baik berjaga-jaga daripada terjadi sesuatu ketika terbang.

Mungkin itu sedikit pembelajaran yang bisa saya ambil dari perjalanan perdana dengan drone di Bromo kemarin. Kalau ada yang bisa punya pengalaman lain dan mau berbagi ilmu mari berdiskusi bersama di komentar ya
Suk nggowo layangan wae Mas, cantolke nang benang gelasan…wmamwa
Ndak usah bawa apa apa saja ghoz..
Dijamin lebih bahagia hahaha
Pingback: Aerial Fotografi dan Video | Pengalaman dengan Phantom 3 Pro - Landscape Indonesia
Mas ikut komunitas nya piye caranya
kalau di solo bisa gabung di facebooknya mas
https://www.facebook.com/groups/612806092204322/
Trima kasih banyak om bek yg udh share ilmu dan pngalamannya terbang drone di bromo. Beberapa minggu yg lalu sy mencoba terbang drone d Gunung Lawu. Sama hal nya terjadi pd drone sy, kademen dan ambyuukk.. cb mengingat2 pesan di artikel ini, akhire tak kempit kelek baterai nya dan memanasi baterai dg nyalain drone skitar 5 mnit, suhu udh mendekati 25°C. Alhasil berhasil…hahaha…
untung belum terlalu jauh terbangnya ya mas…
saya waktu itu sudah tratapan soalnya jam 11 malam hahahaha
ditunggu share hasil drone di lawu nya kemarin yaaa
Sekarang udah baikan mas ? Penyebabnya dari baterei?
ndak ada yang kelahi kok mas, jadi tetap baik baik saja hubungannya hahaha
sekarang phantom 3 pro nya sudah dibeli orang hahahahaha
penyebabnya baterai yang suhunya kurang ideal
oke mas makasih infonya, soalnya kejadianya serupa dan untung gak jauh dari jangkauan udah panik tuh hahaha.
Nanya ke temen jangan dipake lagi baterainya udah rusak, tpi nnti coba di panasin dlu siapa tau bener lagi. Thnx mas
penyebabnya bisa karena baterai suhu di bawah suhu standard
bisa juga baterai sudah cukup lama disimpan sehingga sudah masuk proses discharge mas
dicoba aja di cash lagi 100% dan suhu baterai di atas 20C
Terima kasih infonya om saya jg mengalami hal seperti itu..
pas dimana ngalaminya mas ?