Komodo 78: Parade Manta Ray

Seperti biasa ketika briefing saya tidak berani menjanjikan kami akan melihat manta rays untuk diving berikutnya. Finger cross, tapi ya namanya di alam, terkadang kita beruntung bisa bertemu satu dua manta ray, lain kali hanya ngedrift mengikuti arus mencoba mencari jejak manta ray. Itulah seninya diving di manta point, komodo.

Sekoci yang kami gunakan berangkat dari Sabita, tempat kapal kami berlabuh. Perjalanan cukup menguras tenaga karena ombak yang cukup besar membuat kami beberapa kali berloncatan di atas sekoci. Percikan air, bukan dink, guyuran air beberapa kali membuat kami basah kuyup di atas sekoci.

Di sekitar kami sudah banyak perahu-perahu yang membawa tamu untuk diving maupun snorkeling. Kami mencoba keberuntungan dengan mengambil posisi agak di depan perahu, nanti tinggal mengikuti arus.

Begitu turun, kami tidak menemui arus yang cukup kencang, bahkan cenderung tidak ada arus. Ruble coral yang menumpuk di bawah kami membentuk permukaan artistik. Pertama kali turun di manta point dulu bahkan saya merasa berada di luar angkasa.

Kami naik turun mengikut permukaan berkontur bukit dan lembah. Sesekali saya membayangkan menjadi seperti astronot yang melayang tanpa gravitasi di permukaan bulan.

Tak lama kemudian, di balik sebuat batu karang, terlihat bayangan hitam putih besar. Yippppppiiiii Manta ray.

komodo-manta-ray
play hide & seek

Saya membunyikan pointer sembari memberi tanda ke arah gundukan batu, tempat Manta ray sedang cleaning. Satu manta sedang menggerakan sayapnya, perlahan, membiarkan arus bermain di antara tubuhnya. Beberapa ikan kecil berenang di sekitarnya, mengerubungi. Manta ray membuka mulutnya dan kemudian berenang perlahan melewati kami yang mengambil posisi merapat di antara tumpukan pecahan karang.

komodo-manta-ray
pesawat dalam air

Setelah melihat atraksi manta, kami kembali melayang mengikuti arus yang tidak terlalu kencang saat itu. Belum sampai jauh, kami melihat bayang hitam semakin mendekat. Melayang di antara punggungan bukit pecahan karang.

Kami kembali segera melepaskan udara di dalam bcd dan segera mengambil posisi diam. Sementara dua manta melayang di depan kami, mengepakan sayap dan kemudian menghilang.

Saya mengangkat tangan memberikan tepukan tanda kita berhasil melihat manta ke Vanessa dan Jose. Belum hilang senyum di mulut yang tertutup regulator, bayangan hitam kembali terlihat. Kali ini melintas dari belakang kami.

komodo-manta-ray
woww

Jose yang masih kurang mengerti dengan kode tangan vanessa yang menunjuk ke belakang kemudian menengok.. Dan segera terkejut hingga mengeluarkan suara kaget dari balik regulator. Dua manta melayang begitu dekat dengan kami, rasa hati ingin menggapai menyentuh mereka.

komodo-manta-ray
manta dance

Tapi ada aturan yang kami, sesama diver, sepakati. Tidak boleh menyentuh manta, karena dikawatirkan lapisan yang melindungi mereka akan hilang dan mereka mudah terkena bakteri. Dilihat boleh, dipegang jangan.

komodo-manta-ray
berjumpa jarak dekat

Setelah itu, empat lagi manta ray melayang mendekati kami yang masih dalam posisi berlutut. 3 manta berbelok ke kiri kami, satu manta cukup dekat, melayang menutupi pandangan saya.

komodo-manta-ray
black manta – Ninja

Satu manta lagi, black manta mengambil arah yang berbeda dengan kawanan lainnya. Melayang pelan, menampakan corak putih bergaris di bawah tubuhnya. Dan kemudian melayang, meninggalkan kami yang bersorak kegirangan dalam hati.

Sebelum kami menuntaskan diving kali ini, satu ekor hiu black tips reef berenang elok. Menggerakan badan mengikuti arus, dan kemudian berenang menjauh, meninggalkan kenangan akan mahluk laut yang mempesona.

Terima kasih Komodo untuk semua keajaiban dan kemeriahan bawah lautmu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top