Dulu di awal-awal saya belajar memotret milky way saya hanya tahu kalau untuk memotret milky way harus benar-benar di tempat yang minim cahaya. Misalnya harus ke daerah pegunungan, pantai, atau ke pedesaan. Beruntung yang berada di luar pulau Jawa terkadang mereka bisa menikmati bentangan putih milky way depan rumah. Tapi ternyata kalau cuaca cerah bisa juga kok memotret milky way depan rumah
Semakin lama mencoba memotret milky way semakin banyak ilmu yang didapat. Tehnologi kamera digital juga semakin mempermudah untuk yang berminat memotret milky way.
Dulu saya belajar di awal dengan kamera dslr canon 450D dan lensa canon 10-22. Dengan keterbatasan iso yang hanya mentok di iso 1600 itupun dengan tambahan noise yang bakalan ngalahin banyaknya bintang di langit yang tertangkap kamera hahahaha.
Semenjak mengupgrade ke canon 6D memotret milky way menjadi lebih mudah. Dengan iso yang bisa digunakan sampai 25rb, walau kebanyakan saya menggunakan iso 6400, memotret cahaya bintang di langit menjadi lebih menyenangkan. Apalagi dengan iso 6400 noise yang dihasilkan masih lebih sedikit dibandingkan ketika menggunakan canon 450D.
Kamera kamera keluaran terbaru bahkan lebih istimewa lagi. Misalnya sony A7s dan dilanjutkan dengan A7s II bahkan (katanya soalnya saya belum pernah nyobain sendiri sih) bisa mengatur komposisi milky way melalui live view.
Sejak tahun lalu saya mulai sesekali ketika masih terbangun menengok ke depan rumah, dan kalau terlihat bintang saya bakalan mencoba mengabadikan milky way. Beberapa kali bisa terekam sensor kamera. Tapi juga tidak terlalu sering karena kendala utama langit yang tidak terlalu sering cerah bertaburan bintang dan selain itu lampu lampu di sekitar rumah sehingga kadang kesulitan mengatur komposisi, paling ya dengan lensa 35mm hanya sekedar mengabadikan bagian terang milky way nya saja.
Memotret milky way memang paling ideal dilakukan di tempat yang minim polusi cahaya. Itu sebenarnya syarat utama selain tentunya cuaca cerah dan bersih dari awan. Tapi kalau memang kita belum bisa kemana-mana dan ingin bisa menikmati bentangan milky way di sensor kamera kita ya ndak ada salahnya mencoba memotret dari depan rumah kita.
Berbeda dengan ketika di tempat minim polusi cahaya, musuh utama ketika memotret milky way depan rumah adalah bocoran cahaya yang terkadang mengalahkan milky way yang tipis terlihat di langit. Kita jarang bisa melihat bentangan putih milky way, paling hanya bintik bintang di langit. Untuk membantu mencari lokasi milky way bisa menggunakan beberapa aplikasi pengamatan obyek malam di smartphone. Saya sendiri menggunakan stellarium, berbayar kalau tidak salah sekitar 30an ribu. Tapi sangat membantu dan dari pertama dulu saya menggunakan stellarium jadi tidak apalah keluar uang sedikit buat membantu developernya. Ada juga beberapa aplikasi lain yang tidak berbayar, misalnya google sky map dan beberapa aplikasi lain yang bisa dicari di app store.
Selain itu langit di daerah perkotaan atau yang berlebih cahaya biasanya juga terlalu terang sehingga setingan exposure ideal yang biasa digunakan ketika memotret milky way juga tidak bisa diterapkan untuk memotret milky way di depan rumah. Biasanya kalau di daerah minim polusi cahaya setingan saya berkisar antara 15-30 detik, f2/8-f/4, iso 3200 – iso 6400. Dulu saya selalu berpatokan ke setingan tersebut, tapi yang ada langit malah terlalu over.
Setingan exposure masing-masing lokasi tentunya akan berbeda ditentukan oleh banyak faktor. Misalnya faktor lensa, ukuran focal length dan juga bukaan lensa merupakan faktor utama mengatur exposure. Kondisi lokasi juga apakah cahaya yang ada mengganggu tidak.
Misalnya memotret milky way depan rumah bagian inti yang tadi pagi saya foto, 4 detik, f/1.4, iso 1600. Saya turunkan sekitar 1 stop (exposure -1) dari setingan biasa saya memotret milky way.
Tapi kalau memotret dengan lensa sudut lebar bakalan lebih kesulitan lagi karena bakalan banyak obyek yang memancarkan dan memantulkan cahaya. Misalnya lampu jalan, lampu di rumah, tembok rumah berwarna putih. Belum lagi kalau ada kendaraan motor yang lewat dari depan hahahaha.
Foto dengan lensa lebar untuk memotret milky way depan rumah seperti contoh pagi tadi dengan setingan 20 detik f/4 iso 3200 terlihat bahwa bagian bawah terlalu over karena langsung berhadapan dengan lampu jalanan. Solusi untuk ini ada beberapa, saya tadi mencoba mengakali dengan menggunakan tehnik black card. Tehnik simple bangaet pengganti lensa GND, tapi kadang butuh kesabaran untuk menentukan waktu dan lokasi yang tepat supaya bisa mendapatkan hasil yang sesuai.
Caranya kita taruh obyek berwarna gelap, bisa kertas hitam polos, kartu atm, atau apaun juga. Letakan di bagian yang over, kalau dalam contoh di atas bagian bawah. Misalnya foto diatas tadi dengan speed 20 detik yang over, perkiraan saya mungkin cukup sekitar 2-3 detik saja supaya lampu perumahan tidak over. Jadi saya tutupin bagian bawah dengan tas tempat flash, sekitar 10 detik saya lepaskan dan hitung sekitar 3 detik dan tempatkan lagi di posisi kira kira menutupi bagian bawah. Tunggu sampai selesai pemotretan. Cek di preview, kalau kurang pas bisa diulang lagi, kalau sudah pas, selamat Anda berhasil !
Alternatif lainnya menggunakan mode bracketing, memotret dengan dua exposure yang berbeda dan nanti disatukan dalam proses editing. Ambil exposure langit dan exposure bagian bawah. Foto dua kali dan proses di lightroom atau photoshop. Contohnya foto yang saya berdiri ini satunya foto tanpa bracketing, satunya foto dengan bracketing. Lebih bagus dengan bracketing kan.
Tapi jangan juga berharap memotret milky way depan rumah bisa sebagus kalau memotret milky way di lokasi yang minim polusi cahaya ya.
Ndak terlalu susah kan untuk memotret milky way depan rumah, mudah lagi, cuma tinggal keluar rumah. Tapi memang sensasi yang dialami ketika memotret di depan rumah dengan ketika bermalam di alam bebas beda sekali. Dan tentunya yang membuat saya ketagihan memotret malam berbintang karena momen kebersamaan di alam bebas yang bisa menyatukan kita dengan alam. Kamera terpasang di tripod, kabel rilis diatur untuk memotret berkelanjutan, dan kami duduk ngobrol semua hal ditemani makanan kecil dan minuman hangat. Sembari tentunya di atas kami langit berbintang menemani kami melewatkan malam.
Tapi untuk sementara ini sambil menunggu cuaca bersahabat dipuas puasin dulu deh motret milky way depan rumah hihihihi..
Pingback: Tips Memotret Milky Way - Landscape Indonesia